Sinopsis..!! Syetan senantiasa menggoda manusia dan berusaha
menjerumuskan mereka ke jalan yang sesat, dan target utama syetan adalah
menjadikan manusia kafir kepada Allah subhanahu Wata'ala, yaitu dengan
ucapan-ucapan, perbuatan, keyakinan, syirik yang dapat mengkafirkan.
Adapun salah satu upaya syetan dalam menyesatkan manusia adalah dengan
keyakinan Tathayyur, yaitu merasa sial karena hal-hal tertentu, nah
sejauh manakah kesesatan dari keyakinan ini, mari kita simak pembahasan
selengkapnya..!!
Pembaca yang budiman, Tathayyur (baca; tatoyur
yakni merasa sial ketika melihat jenis burung tertentu atau selainnya),
sebagaimana dikatakan al Imam Ibnu Hajar al-Asqalani berasal dari kata
thiyarah atau tiirah akar kata dari kata tathayyara, sebagaimana kata
takhayyara mashdarnya khiyarah.
Asal Usul
Asal usul tathayyaur
adalah berasal dari kehidupan Arab jahiliyah, bahwa pada masa jahiliyah
orang-orang mengandalkan arah terbangnya burung. Jika salah seorang dari
mereka akan keluar rumah untuk suatu urusan maka apabila melihat burung
terbang ke arah kanan mereka merasa beruntung dan melanjutkan
perjalanan. Jika melihat burung terbang ke arah kiri maka mereka
beranggapan sial dan membatalkannya. Terkadang juga mereka sengaja
melepaskan burung lalu di lihat ke mana arah terbangnya kemudian dari
situ ia menentukan sikap.
Dan juga Pembaca yang budiman, Sejarah
tathayyur sudah ada smenjak dahulu kala, sudah lama orang-orang
mempunyai anggapan bahwa kesialan itu dapat disebabkan oleh adanya
makhluk tertentu yang menurut mereka membawa sial.
Kaum Tsamud
juga telah bertathayyur, mereka merasa sial dengan keberadaan Nabi
Shalih di tengah-tengah mereka, sebagaimana firman Allah swt,
Mereka
menjawab:"Kami mendapat nasib yang malang, disebabkan kamu dan
orang-orang yang besertamu".Shaleh berkata:"Nasibmu ada pada sisi Allah,
(bukan kami yang menjadi sebab), tetapi kamu kaum yang diuji". (QS.
an-Naml: 47)
Pembaca yang budiman, Tathayyur terus berlanjut
hingga pada masa Arab Jahiliyah dengan berbagai macam bentuknya.
Diantara mereka ada yang beranggapan sial dengan adanya jenis burung
tertentu, bagaimana cara terbangnya, atau dengan angin, bintang ataupun
dengan suara orang serta binatang tertentu.
Setelah Nabi saw
diutus dengan membawa wahyu maka beliau jelaskan bahwa kepercayaan
tathayyur tersebut adalah batil. Rasulullah saw bersabda, artinya,
“Tidak ada thiyarah (sial karena burung) dan tidak ada kesialan (karena makhluk tertentu)."
Beliau
menjelaskan bahwa kepercayaan semacam ini timbul hanya berdasarkan
persangkaan orang-orang (sama sekali tidak mempunyai dasar yang masuk
akal. Beliau mengajarkan bahwa apa yang mereka peroleh atau apa yang
menimpa mereka tidak lain karena (takdir) yang telah ditetapkan Allah
untuknya.
Tathoyur di masa kini
dan Pembaca yang budiman,
Tathayyur itu bukan hanya di masa lalu, bahkan Di masa kinipun pengaruh-
pengaruh tathayyur masih begitu kental dan terasa, terbukti dengan
semakin marak dan menjamurnya paranormal alias dajjal yang mengklaim
mengetahui perkara ghaib. Diantara mereka ada yang meramal dengan
bintang, membaca telapak tangan ataupun dengan cara lainnya yang pada
dasarnya merupakan pelecehan terhadap keberadan akal manusia.
Tak
terhitung para petinggi dan pejabat pemerintahan yang datang menghadap
"orang pinter"versi mereka, dan tukang ramal baik yang pria maupun
wanita, baik ke tempat praktek mereka, ataupun dalam ifent dan
acara-acara yang disiarkan oleh berbagai media. Dan terbukti bahwa
mereka yang datang rata-rata terpengaruh dan membenarkan apa saja yang
diucapkan oleh sang paranormal. Yang demikian ini terjadi di
negara-negara Amerika dan Eropa. Begitupun di indonesia ini. dan Pembaca
yang budiman, Bentuk-bentuk Tathayyur itu sangat banyak, bahkan
Hampir dalam seluruh aspek kehidupan sehari-hari masih kita dapati
adanya unsur tathayyur, baik disadari atau tidak. Dan aspek yang
terbesar adalah tathayyur dan anggapan sial dalam hal yang berkaitan
dengan sakit, kematian serta penghasilan atau rejeki. Dan nyata sekali
bahwa antara tathayyur dengan dunia paranormal dan perdukunan memilki
kaitan sangat kuat yang saling mendukung satu dengan lainnya.
Ada
diantara dukun itu yang meramal nasib dengan membaca telapak tangan.
Ada pula bentuk ramalan dengan kartu, demikian juga yang banyak
terpampang di halaman berbagai majalah atau koran berupa ramalam bintang
(zodiak). Majalah dan koran semacam ini telah memberikan andil dalam
penyebaran khurafat. Para artis dan penyayi pun tak ketinggalan sering
mengungkapkan masalah masalah semisal, seperti dirinya berada dibawah
naungan zodiak ini, sehingga dalam keseharian harus begini, pantangannya
adalah ini dan itu.
Ada pula sebagian orang atau pengusaha yang
apabila kedatangan tamu dengan ciri fisik tertentu maka dia merasa sial
sehingga menutup toko atau kantornya takut rugi dan terkena musibah.
Sebagian yang lain merasa sial dengan nomer atau angka tertentu seperti
angka 13 atau angka 3 dan ada pula orang yang merasa sial apabila
melihat cermin yang pecah.
Begitupun dalam hal keberuntungan
Misalnya, jika ada yang bersin berarti ada yang membicarakan, jika ada
cicak jatuh ke badan berarti mendapat rezeki, jika ada makanan jatuh
berarti ada yang menginginkan dan kepercayaan-kepercayaan yang tidak ada
dasarnya sama sekali.
Dalam hal memilih pasangan pun kadanga ada yang masih meyakini tathoyur ini, seperti perkataan para remaja:
Jangan memilih cewek yang giginya jarang, itu orangnya gak bisa jaga rahasia.
Jangan memilih cewek yang punya tahi lalat di bibir, ini orangnya cerewet dan banyak maunya.
dan lain-lain.
Bahaya Tathoyur
Pembaca
yang budiman, kita memang mengakui bahwa masih banyak masyarakat di
belahan bumi ini yang meyakini tathayyur, dan ini merupakan peluang emas
bagi para dukun dan dajjal yang sering dianggap sebagai “orang pinter”
versi mereka, untuk terus dan asyik menjalankan profesinya, “membodohi
orang”.
Islam telah mengingkari adanya tathayyur, dan jika
dengan sebab tathayyur ini seorang muslim lantas medatangi dukun maka
dia berhadapan dengan dua ancaman, tidak diterima shalatnya empat puluh
hari atau yang lebih fatal lagi dicap kufur terhadap apa yang diturunkan
kepada Muhammad saw. Wallahu a’lam.
Oleh karena itulah Pembaca yang
budiman, pada kesempatan kali ini kita ingin mengingatkan kepada setiap
muslim, bahwa islam tidak mengenal tathoyur, segala hal yang dialami
manusia, baik keberuntungan maupun kesialan, maka ini adalah kehendak
Allah subhanahu Wata'ala dan tidak ada sangkut pautnya dengan
keyakinan-keyakinan yang tadi kita sebutkan. Sebagaimana firman Allah
subhanahu Wata'ala “Ketahuilah, sesungguhnya kesialan mereka itu adalah
ketetapan dari Allah, akan tetapi mereka tidak mengetahui” (QS. Al
A''raf, 131)
“Mereka (para Rasul) berkata: "kesialan kalian itu
adalah kerana kalian sendiri, apakah jika kamu diberi peringatan (kamu
bernasib sial)? sebenarnya kamu adalah kaum yang melampaui batas.” (QS.
Yasin, 19).
Inilah ayat-ayat yang mempertegas bahwa kita dilarang
percaya kepada tathoyur, dan hendaknya diketahui oleh setiap muslim
bahwa sesungguhnya tathoyyur adalah perbuatan yang dapat merusak tauhid
karena ia termasuk kesyirikan. Terdapat riwayat dari Ibnu Mas’ud
rodhiallahu ’anhu secara marfu’,”Tathoyyur adalah kesyirikan, tathoyyur
adalah kesyirikan, dan tidak ada seorang pun dari kita kecuali (telah
terjadi dalam dirinya sesuatu dari hal itu), akan tetapi Allah
menghilangannya dengan tawakal.” (HR. Abu Daud dan Tirmidzi dan ia
menyatakan shahih dan menjadikan perkataan terakhir adalah dari
perkataan Ibnu Mas’ud. Sebagaimana terdapat di kitab Fathul Majid’ dan
di kitab tersebut dinyatakan bahwa tathoyur itu termasuk syirik yang
menafikan atau menghilangkan kesempurnaan tauhid, dan sangat rawan
sekali terjerumus ke dalam syirik akbar yang dapat mengkafirkan.
Demikianlah
mungkin bisa kita sampaikan dalam tulisan kali ini, semoga apa yang
telah kita sampaikan ini dapat memberikan pencerahan kepada kita,
sehingga iman dan tauhid kita tetap murni terjaga, tanpa ada kesyirikan
sekecil apapun. Wallahu A’lam Wassalamu 'Alaiku Warahmatullah
Wabarokaatuh.
referensi: silahkan baca fathul majid, disitu dibahas lengkap masalah tauhid dan syirik
Tathoyyur definisi
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar