Larangan Menarik Kembali Hadiah yang Telah Diberikan



Dari 'Abdullah bin 'Abbas r.a, ia berkata, "Rasulullah saw. bersabda, 'Orang yang menarik kembali pemberiannya seperti anjing yang muntah kemudian menjilatnya kembali'," (HR Bukhari [2589]) dan Muslim [1622]).
Dalam riwayat lain disebutkan, "Tidak pantas bagi kami mempunyai sifat yang buruk. Orang yang menarik kembali pemberiannya seperti anjing yang kembali muntahnya." 
Dalam riwayat lain, "Orang yang menarik kembali hadiahnya seperti orang yang menjilat kembali muntahnya."
Dalam riwayat berikut, "Perumpamaan orang yang menarik kembali shadaqahnya seperti anjing yang muntah kemudian menjilat kembali muntahnya dan memakannya."
Dari 'Amr bin Syu'aib dari ayahnya dari kakeknya, yakni 'Abdullah bin 'Amr r.a. dari Rasulullah saw, beliau bersabda, "Perumpamaan orang yang meminta kembali apa yang telah ia berikan apabila seperti anjing yang muntah kemudian memakannya kembali. Apabila seorang pemberi meminta kembali pemberiannya, maka hendaklah diperiksa dan diteliti apa yang ia minta kembali itu lalu diberikan kepadanya," (Hasan, HR Abu Dawud [3540] dan Ahmad [II/175]).
Kandungan Bab:
  1. Tidak halal bagi seseorang meminta kembali pemberian atau shadaqahnya. Hadits ini secara jelas mengharamkannya. Kerasnya pengharaman dapat dilihat dari beberapa sisi: Pertama: Penyerupaan orang yang meminta kembali pemberiannya dengan anjing. Kedua: Penyerupaan hadiah yang diminta kembali dengan muntah. Ketiga: Orang yang meminta kembali pemberiannya adalah contoh buruk.
    Penyerupaan seperti ini lebih menunjukkan kerasnya larangan dan jelasnya pengharaman daripada penggunaan lafazh pengharaman yang jelas.
    Jika ada yang mengatakan, "Maksudnya adalah menjauhkan diri dari perbuatan ya menyerupai anjing dan kebiasaan anjing. Sebab anjing adalah binatang yang tidak dikenai kewajiban, menjilat muntah tidaklah haram baginya."
    Maka jawabnya, "Dalam pandangan syari'at penyebutakn perumpamaan sepertiini maksudnya adalah penegasan larangan, seperti dalam firman Allah SWT, "Dan bacakanlah kepada mereka berita orang yang telah Kami berikan kepadanya ayat-ayat Kami (pengetahuan tentang isi al-Kitab), kemudian dia melepaskan diri dari pada ayat-ayat itu, lalu dia diikuti oleh syaitan (sampai dia tergoda), maka jadilah dia termasuk orang-orang yang sesat. Dan kalau Kami menghendaki, sesungguhnya Kami tinggikan (derajat)nya dengan ayat-ayat itu, tetapi dia cenderung kepada dunia dan menurutkan hawa nafsunya yang rendah, maka perumpamaannya seperti anjing jika kamu menghalaunya diulurkannya lidahnya dan jika kamu membiarkannya dia mengulurkan lidahnya (juga). Demikianlah perumpamaan orang-orang yang mendustakan ayat-ayat Kami. Maka ceritakanlah (kepada mereka) kisah-kisah itu agar mereka berfikir. Amat buruklah perumpamaan orang-orang yang mendustakan ayat-ayat Kami dan kepada diri mereka sendirilah mereka berbuat zalim," (Al-A'raaf: 175-177). 
  2. Hibah (hadiah) yang diharamkan diminta kembali adalah hadiah yang diberikan kepada orang lain yang bukan anak kita.
    Dalilnya adalah hadits-hadits berikut ini:
    1. Hadits 'Amr bin Syu'aib dari Thawus dari 'Abdullah bin 'Umar dan 'Abdullah bin 'Abbas r.a, keduanya berkata, "Rasulullah saw. bersabda, 'Tidak halal bagi seorang laki-laki memberi hadiah atau hibah kemudian memintanya kembali, kecuali hadiah yang diberikan oelh seorang ayah kepada anaknya. Perumpamaan orang yang memberikan hadiah atau hibah kemudian memintanya kembali adalah seperti anjing yang makan sampai kenyang kemudian muntah kemudian menjilat muntahnya kembali'," (Hasan, HR Abu Dawud [3539], at-Tirmidzi [1299], an-Nasa'i [VI/264-265], Ibnu Majah [2377], Ahmad [II/27 dan 78], Ibnu Hibban [5123], al-Hakim [II/46], al-Baihaqi [VI/179 dan 180]). 
    2. Hadits Nu'man bin Basyir r.a, ia berkata, "Ayahku memberiku hadiah lalu Umrah binti Rawahah berkata, 'Aku tidak ridha sehingga Rasulullah saw. bersaksi. Lalu ia menyuruhku untuk mengambil persaksian darimu wahai Rasulullah.' Rasulullah berkata, 'Apakah engkau memberi seluruh anakmu hadiah seperti ini?' Ia menjawab, 'Tidak!' Rasulullah saw. berkata, 'Bertakwalah kepada Allah dan berlaku adillah terhadap seluruh anak-anakmu.' Kemudian ia mengembalikan hadiah yang telah diberikan."
    Al-Baghawi berkata dalam Syarhus Sunnah (VIII/295), "Hibah atau hadiah tidak akan menjadi hak milik kecuali setelah serah terima. Apabila telah diserahkan, maka tidak halal diminta kembali keculai hadiah yang diberikan orang tua kepada anaknya karena telah dikhususkan dalam Sunnah Nabi."
Sumber: Diadaptasi dari Syaikh Salim bin 'Ied al-Hilali, Al-Manaahisy Syar'iyyah fii Shahiihis Sunnah an-Nabawiyyah, atau Ensiklopedi Larangan menurut Al-Qur'an dan As-Sunnah, terj. Abu Ihsan al-Atsari (Pustaka Imam Syafi'i, 2006), hlm. 2/405-408.

Meminta Kembali Pemberia

Hadits Tirmidzi 1219

حَدَّثَنَا أَحْمَدُ بْنُ عَبْدَةَ الضَّبِّيُّ حَدَّثَنَا عَبْدُ الْوَهَّابِ الثَّقَفِيُّ حَدَّثَنَا أَيُّوبُ عَنْ عِكْرِمَةَ عَنْ ابْنِ عَبَّاسٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ لَيْسَ لَنَا مَثَلُ السُّوءِ الْعَائِدُ فِي هِبَتِهِ كَالْكَلْبِ يَعُودُ فِي قَيْئِهِ
Kami tak memiliki perumpamaan bagi orang yg menarik kembali pemberiannya melainkan seperti anjing yg menjilat kembali muntahannya.

Hadits Tirmidzi 1220

قَالَ وَفِي الْبَاب عَنْ ابْنِ عُمَرَ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنَّهُ قَالَ لَا يَحِلُّ لِأَحَدٍ أَنْ يُعْطِيَ عَطِيَّةً فَيَرْجِعَ فِيهَا إِلَّا الْوَالِدَ فِيمَا يُعْطِي وَلَدَهُ حَدَّثَنَا بِذَلِكَ مُحَمَّدُ بْنُ بَشَّارٍ حَدَّثَنَا ابْنُ أَبِي عَدِيٍّ عَنْ حُسَيْنٍ الْمُعَلِّمِ عَنْ عَمْرِو بْنِ شُعَيْبٍ أَنَّهُ سَمِعَ طَاوُسًا يُحَدِّثُ عَنْ ابْنِ عُمَرَ وَابْنِ عَبَّاسٍ يَرْفَعَانِ الْحَدِيثَ إِلَى النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بِهَذَا الْحَدِيثِ قَالَ أَبُو عِيسَى حَدِيثُ ابْنِ عَبَّاسٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا حَدِيثٌ حَسَنٌ صَحِيحٌ وَالْعَمَلُ عَلَى هَذَا الْحَدِيثِ عِنْدَ بَعْضِ أَهْلِ الْعِلْمِ مِنْ أَصْحَابِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَغَيْرِهِمْ قَالُوا مَنْ وَهَبَ هِبَةً لِذِي رَحِمٍ مَحْرَمٍ فَلَيْسَ لَهُ أَنْ يَرْجِعَ فِيهَا وَمَنْ وَهَبَ هِبَةً لِغَيْرِ ذِي رَحِمٍ مَحْرَمٍ فَلَهُ أَنْ يَرْجِعَ فِيهَا مَا لَمْ يُثَبْ مِنْهَا وَهُوَ قَوْلُ الثَّوْرِيِّ و قَالَ الشَّافِعِيُّ لَا يَحِلُّ لِأَحَدٍ أَنْ يُعْطِيَ عَطِيَّةً فَيَرْجِعَ فِيهَا إِلَّا الْوَالِدَ فِيمَا يُعْطِي وَلَدَهُ وَاحْتَجَّ الشَّافِعِيُّ بِحَدِيثِ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عُمَرَ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ لَا يَحِلُّ لِأَحَدٍ أَنْ يُعْطِيَ عَطِيَّةً فَيَرْجِعَ فِيهَا إِلَّا الْوَالِدَ فِيمَا يُعْطِي وَلَدَهُ
Tidak halal bagi seseorang yg memberi suatu pemberian lalu menariknya kembali, kecuali orang tua yg telah memberi kepada anaknya. Telah menceritakan hal itu kepada kami Muhammad bin Basysyar telah menceritakan kepada kami Ibnu Abu 'Adi dari Husain Al Mu'allim dari Amr bin Syu'aib bahwa ia mendengar Thawus menyampaikan hadits dari Ibnu Umar & Ibnu Abbas keduanya memarfu'kan hadits ini kepada Nabi . Abu Isa berkata; Hadits Ibnu Abbas adl hadits hasan shahih & hadits ini menjadi pedoman amal menurut para ulama dari kalangan sahabat Nabi & selain mereka. Mereka berpendapat; Barangsiapa yg memberikan sesuatu kepada kerabatnya, maka ia tak berhak menarik kembali, namun barangsiapa memberikan sesuatu kepada selain kerabatnya ia boleh mengambilnya kembali, tetapi ia tak mendapatkan pahala atas permberiannya tersebut. Ini adl pendapat Ats Tsauri sedangkan Asy Syafi'i berpendapat; Tidak halal seseorang memberikan sesuatu lalu menarik kembali kecuali orang tua terhadap apa yg telah diberikan kepada anaknya, Asy Syafi'i berhujjah dgn hadits Abdullah bin Umar dari Nabi , beliau bersabda:
Tidak halal seseorang memberikan sesuatu pemberian lalu menariknya kembali, kecuali orang tua (yang menarik pemberian atas) apa yg telah diberikan kepada anaknya.

Sang Pemimpi

Part 1


Part 2


Part 3


Part 4


Part 5


Part 6


Part 7


Part 8



Laskar Pelangi


KISAH SEORANG ANAK TUNANETRA YANG HAFAL QURAN, NAMUN IA TIDAK MENGINGINKAN UNTUK DAPAT MELIHAT (Kisah Mengharukan)


KISAH SEORANG ANAK TUNANETRA YANG HAFAL QURAN, NAMUN IA TIDAK MENGINGINKAN UNTUK DAPAT MELIHAT (Kisah Mengharukan)




SYAIKH FAHD AL KANDERI mewancarai anak istimewa ini yang bernama MUADZ. Seorang anak laki-laki TUNANETRA penghafal Al-Quran dari Mesir yang berusia 11 tahun. Dalam wawancara itu beliau FAHD AL KANDERI menanyakannya perihal bagaimana ia belajar Al-Quran dan kebutaannya. Semangatnya untuk menghafal ayat-ayat Allah yang mulia membuat langkah kakinya ringan untuk pergi ke tempat gurunya.

"Saya yang datang ke tempat syaikh," katanya.
"Berapa kali dalam sepekan?" Tanya beliau.
"Tiga hari dalam sepekan," jawabnya.

Jawaban anak ini kian membuat terkejut ketika anak ini memberitahu beliau SYaikh FAHD AL KANDERI bahwa Syaikh yang mengajarinya Al-Quran hanya mengajarinya satu ayat per hari.

"Pada awalnya hanya satu hari dalam sepekan. Lalu saya mendesak beliau dengan sangat agar ditambah harinya, sehingga menjadi dua hari dalam sepekan. Syaikh saya sangat ketat dalam mengajar. Beliau hanya mengajarkan satu ayat saja setiap hari," ujarnya.

"Satu ayat saja?" respon beliau terkejut, takjub dengan semangat baja anak ini.

Dalam tiga hari itu ia khususkan untuk belajar ayat-ayat suci Al-Quran, hingga ia tidak bermain dengan kawan-kawan sebayanya. Yang lebih mengagumkan adalah pernyataannya tentang kebutaannya. Ia tidak berdoa kepada Allah agar Allah mengembalikan penglihatannya, namun rahmat Allah lah yang ia harapkan.

"Dalam shalatku, aku tidak meminta kepada Allah agar Allah mengembalikan penglihatanku," katanya.

Mendengar jawaban anak ini Syaikh Fahd Al Kanderi semakin terkejut.

"Engkau tidak ingin Allah mengembalikan penglihatanmu? Kenapa?" tanya beliau heran.

Dengan wajah meyakinkan, anak itu memaparkan alasannya. Bukan ia tak yakin pada Allah, bukan. Namun ia menginginkan yang lebih indah dari penglihatan.

"Semoga menjadi keselamatan bagiku pada HARI PEMBALASAN (kiamat), sehingga Allah meringankan perhitungan (hisab) pada hari tersebut. Allah akan menanyakan nikmat penglihatan, apa yang telah engkau lakukan dengan penglihatanmu? Saya tidak malu dengan cacat yang saya alami. Saya hanya berdoa semoga Allah meringankan perhitungan-Nya untuk saya pada hari kiamat kelak," papar MUADZ dengan tegas.

Mendengar kalimat mulia anak ini, semua diam. Syaikh nampak berkaca-kaca dan air matanya menetes. Para pemirsa di stasiun TV serta kru TV tersebut juga tak tahan menitikkan air mata. Pada saat ini, saya teringat banyak kaum muslimin yang mampu melihat namun bermalas-malasan dalam menghafal kitab Allah, Al-Quran. Ya Allah, bagaimana alasan mereka besok (di hadapan-Mu)?" kata Syaikh Fahd AL Kanderi.

"Segala puji bagi Allah dalam segala keadaan," kata MUADZ penghafal Quran muda ini.

Subhanallah, indahnya dunia tak membuatnya lupa akan Rabbnya dan hari pembalasan. Ia juga mengatakan bahwa ia terinspirasi dari kaidah Imam Ibnul Qayyim al-Jauziyah (Rahimahullah). "Kaidah imam Ibnu Qayyim Al-Jauziyah yang berbunyi 'Allah tidak menutup atas hamba-Nya satu pintu dengan hikmah, kecuali Allah akan membukakan baginya dua pintu dengan rahmat-Nya,'" katanya.

Kehilangan penglihatan sejak kecil, tidak membuat ia mengeluh kepada Sang Pencipta. Ia tak iri pada orang lain apalagi kufur nikmat. Ikhlash menerima takdirNya.

"Alhamdulillah, saya tidak iri kepada kawan-kawan meski sejak kecil saya sudah tidak bisa melihat. Ini semua adalah qadha' dan qadar Allah," katanya.

"Kita berdoa kepada Allah semoga menjadikan kita sebagai penghuni surga Al-Firdaus yang tertinggi," kata MUADZ

Matanya yang buta, tak membuat hatinya buta dalam mensyukuri nikmat yang telah Allah berikan. Subhanallah.

Dalam sebuah hadits Qudsi Nabi (shallallahu 'alaihi wa salam) bersabda:

إِنَّ اللَّهَ قَالَ: إِذَا ابْتَلَيْتُ عَبْدِي بِحَبِيبَتَيْهِ فَصَبَرَ، عَوَّضْتُهُ مِنْهُمَا الجَنَّةَ

Allah berfirman, "Jika Aku menguji hamba-Ku dengan menghilangkan penglihatan kedua matanya lalu ia bersabar, niscaya Aku akan menggantikan penglihatan kedua matanya dengan surga." (HR. Bukhari no. 5653, Tirmidzi no. 2932, Ahmad no. 7597, Ad-Darimi no. 2795 dan Ibnu Hibban no. 2932). —

wallahu'alam
semoga bermanfa'at bagi para penghafal qur'an.

-TTD FM UTCH _

Makin Dekat Islam, Cristiano Ronaldo Dapat Hadiah Al-Quran di Riyadh

Makin Dekat Islam, Cristiano Ronaldo Dapat Hadiah Al-Quran di Riyadh

RIYADH (voa-islam.com) – Makin dekat dengan kepentingan Islam, pesepakbola termahal di dunia Cristiano Ronaldo mendapat hadiah mushaf Al-Qur'an di Riyadh, Arab Saudi.
Megabintang Real Madrid, Cristiano Ronaldo baru-baru ini mendapat hadiah kejutan dari Mobily, perusahaan operator seluler Arab Saudi. Pemain berjuluk CR7 itu mendapatkan terjemahan Al Quran bahasa Portugal dari perusahaan telekomunikasi terbesar di negara Timur Tengah itu.
Pemberian hadiah itu dilakukan dalam sebuah syuting iklan terbarunya di dubai. Pesapakbola kelahiran Portugal, 5 Februari 1985 silam itu tertangkap photo sedang menerima hadiah mushaf Al-Qur'an  dari seorang lelaki Arab.
Seperti dilansir situs lokal Al-Riyadh, kapten Timnas Portugal  ini didaulat Mobily untuk menjadi brand ambassador mereka. Dengan kontrak bernilai US$ 6 juta, Ronaldo akan membintangi sejumlah iklan Mobily selama tiga bulan, yang pengambilan gambarnya dilakukan di Riyadh, ibukota Arab Saudi.
Resmi menjadi bintang iklan Mobily, Ronaldo hadir untuk pengambilan gambar sekaligus menerima pemberian hadiah Al-Quran tersebut pada pekan lalu di Riyadh.
...Ronaldo sangat senang mendengarkan Ozil baca Al-Quran. Bahkan ia merasa yakin Real Madrid menang di pertandingan, jika sebelum pertandingan, Ozil membaca Al-Quran...
Sebagaimana diberitakan berbagai media, akhir-akhir ini Ronaldo menaruh minat terhadap Islam. Pemain terbaik dunia pada 2008 ini ternyata selalu membela kepentingan Islam, meski ia beragama Katolik.
Bagi rakyat Indonesia, Ronaldo berkontribusi pada penanganan bencana Tsunami Aceh dengan berkunjung langsung ke Aceh pada tahun 2005 lalu.
Dalam sejarah kemanusiaan, Ronaldo tercatat sebagai simpatisan perjuangan di Palestina. Hal ini dibuktikannya dengan melelang sepatu emasnya, European Golden Shoe untuk disumbangkan ke anak-anak Palestina. Padahal trofi sepatu emas diraih dengan susah payah yang diraih setelah menjadi top skor Eropa 2011. Ketika itu ia mengemas 40 gol di ajang La liga.
Melalui lembaga amal Real Madrid, sepatu emas milik Ronaldo itu dilelang pada November 2011 dengan banderol 1,4 juta Euro atau Rp16,77 Miliar. Uang hasil lelang itu disumbangkan untuk membangun beberapa sekolah yang hancur di sepanjang di Jalur Gaza.
Sebelumnya, Ronaldo menunjukkan kepedulian dan solidaritasnya terhadap krisis Palestina dan warga Jalur Gaza, dengan langsung berkunjung ke tanah pendudukan Palestina pada 2007 dan 2005 saat berseragam Manchester United (MU). Disana dia mengenakan kafiyeh Palestina, disambut suka cita oleh warga Palestina dengan pengawalan ketat, namun dikecam keras oleh lobi-lobi Zionis, termasuk media pemiliknya, MU yang mendukung kebijakan pemerintah ‘Zionis’.
Terhadap Afghanistan, Rolando juga menyumbangkan uang senilai 100 ribu Euro atau Rp 1,39 Miliar kepada korban perang Afghanistan pada Rabu (13/2/2013). Ronaldo menyumbangkan uang sebesar itu dengan mengatas namakan UEFA dan diserahkan melalui International Commitee of the Red Cross (ICRC). Donasi ini digunakan untuk membantu merehabilitasi warga Afghanistan yang kehilangan tubuh, karena terkena ledakan ranjau darat di negeri yang kerap terjadi peperangan tersebut.
Selain itu, melalui caranya sendiri, Ronaldo menentang penjajahan Zioonis Israel. Saat pertandingan kualifikasi Piala Dunia group F antara timnas Portugal vs ‘Zionis’ Israel, Jum’at (22/3/2013), CR7 menolak bertukar jersey dengan pemain Israel, meski sudah banyak yang memintanya. Pada pertandingan yang berakhir dengan skor imbang 3-3 itu Ronaldo menolak bertukar jersey dengan alasan ia tidak menyukai kekejaman Zionis Israel. “Saya tidak mau bertukar jersey dengan pembunuh,” tegasnya.
Saat wartawan televisi Aljazeera bertanya kepada Ronaldo, “Anda saat ini berada di tanah Israel atau Palestina?” Ronaldo menjawab, “Saya berada di bumi Palestina.” Padahal pertandingan itu digelar di kandang Israel.
...Cristiano Ronaldo sudah hafal huruf hijaiyah, dan juga sudah hafal surat favoritnya, yaitu surat Al-Fatihah...
Kabar terakhir, media terbesar dan terpercaya Spanyol ‘Marca’ memberitakan jika rekan Ronaldo satu timnya, Mesut Ozil, memberi kesaksian bahwa Cristiano Ronaldo sudah hafal huruf hijaiyah, dan juga sudah hafal surat favoritnya, yaitu surat Al-Fatihah. CR7 sangat senang mendengarkan Ozil membaca Al-Quran sebelum bertanding. Bahkan ia merasa yakin Real Madrid menang di pertandingan, jika sebelum pertandingan, Ozil membaca Al-Quran.
“Cristiano Ronaldo selalu menunggu saya selesai shalat di rest room, saya tahu dia ingin mendengar saya mengaji,” ujar Ozil.
Ronaldo membenarkan kesaksian pesepakbola muslim asal jerman yang berdarah turki ini. “Banyak yang tidak percaya kalau saya mengagumi Al-Quran, tapi memang begitulah kenyataannya, setiap Ozil membaca Al-Quran, saya senantiasa merasa damai, dan hati saya pun menjadi sejuk,” ujarnya kepada Media Spanyol. “Saya sudah hafal Al-Fatihah, mungkin nanti saya akan minta diajarkan berwudhu, saya sangat senang,” tambahnya. [taz/dbs]

voa islam.com

mukjizat Rasulullah Suara Beliau

Dahsyatnya Suara Rasulullah SAW

Assalamu'alaikum wr. wb

Rasulullah SAW memang memiliki banyak mukjizat. Hampir semua mukjizat para Nabi berada pada diri Rasulullah SAW. Salah satu mukjizat Rasul adalah memiliki suara yang cukup dahsyat, bahkan suara Rasulullah SAW bisa di dengar dari jarak yang jauh sekali.
Pengeras suara juga tidak ada, namun kok bisa didengar oleh banyak manusia dari jarak yang cukup jauh suara Beliau itu, sungguh mukjizat yang tiada tara.


Kisahnya

Banyak di antara mukjizat Nabi Muhammad SAW yang seringkali ditunjukkan kepada para sahabat. Salah satunya adalah mukjizat Rasulullah SAW yang memiliki suara yang merdu sekali, sehingga nyaman dan indah didengar oleh telinga.

Seperti halnya penuturan Anas ra dalam sebuah riwayatnya, Rasulullah SAW bersabda,
"Bahwa Allah tidak mengutus seorang Nabi melainkan bermuka tampan dan bersuara merdu. Sedangkan Nabimu adalah yang terbagus raut mukanya dan merdu suaranya,"
(HR. At-Tirmidzi).

Suara Rasulullah SAW ternyata tidak hanya merdu saja, namun juga memiliki kekuatan suara yang cukup dahsyat sehingga orang-orang jauh pun bisa mendengar suara beliau.

Banyak Riwayat yang Mengisahkan

Istri Beliau, Rasulullah SAW yang bernama Aisyah, pernah menceritakan bahwa pada suatu ketika, tepatnya pada hari Jumat, Rasulullah SAW sedang duduk di atas mimbar di masjid. Ketika itu Rasulullah SAW bersabda kepada para manusia,
"Duduklah kalian."

Sabda Rasulullah yang demikian itu ternyata tidak hanya didengar oleh orang-orang yang berada di masjid itu saja, akan tetapi didengar pula oleh Abdullah bin Rawahah yang pada saat itu sedang berada di wilayah Bani Graham. Saat itu Abdullah bin Rawahah pun langsung duduk di tempat yang jaraknya cukup jauh dari masjid itu. Padahal saat itu belum ada pengeras suara seperti saat ini.

Dalam riwayat lainnya, Abdurrahman bin Mu'adz yang juga termasuk salah satu sahabat Rasulullah SAW menceritakan bahwa suatu ketika Rasulullah SAW sedang menceramahi para sahabat-sahabatnya di Mina.

Rasulullah SAW bersabda,
"Bawalah kerikil untuk melempar."

Demikian ucap Rasulullah SAW ketika membimbing para sahabat untuk beribadah.
Sementara itu Abdurrahman sendiri ketika itu berada jauh dari Rasulullah SAW, namun ia bisa mendengar suara beliau ketika mengajari para sahabat tentang tata cara beribadah.

Tidak hanya itu, pada suatu ketika, Bara' bercerita bahwa Rasulullah SAW pernah berceramah kepadanya dan para sahabat di sekelilingnya. Namun suara Rasulullah SAW ketika itu ternyata mampu didengar oleh para muslimah yang berada dalam kamar pingitan mereka.

Suara Dapat Didengar dari Jarak Cukup Jauh

Pengalaman lainnya juga diungkapkan oleh Ummu Hani. Ia menuturkan bahwa pada suatu malam ketika dirinya sedang membaringkan punggung di rumahnya. Suasana ketika itu cukup sepi, namun tiba-tiba ia mendengar suara Rasulullah SAW. Ummu Hani merasa heran, dari itu ia mencoba mencari-cari Rasulullah SAW di rumahnya. Namun ternyata Rasulullah SAW tidak ada di rumahnya saat itu.

Pada saat yang bersamaan, ternyata Rasulullah SAW ketika itu sedang berada di sisi Ka'bah. Sedangkan rumah Ummu Hani dan Ka'bah memiliki jarak yang cukup jauh sekali.

Ummu Hani menceritakan apa yang disabdakan Nabi adalah sebagai berikut.
Rasulullah SAW bersabda,
"Wahai orang-orang yang beriman, dengan lidahnya dan tak memurnikan keimanan dari hatinya, janganlah kalian memfitnah kaum muslimin dan janganlah kalian mencari-cari cacatnya. Dan barangsiapa yang cacatnya dicari-cari oleh Allah SWT, maka Dia akan membuka kejelekan di tengah rumahnya."

Subhanallah...
Ucapan Rasulullah SAW tersebut mampu menembus dinding pembatas rumah-rumah para penduduk ketika itu. Sehingga banyak muslimah yang berada di dalam kamarnya juga mampu mendengar apa yang disabdakan oleh Rasulullah SAW tersebut, termasuk Ummu Hani. Padahal jarak mereka dengan Rasulullah SAW cukup jauh dan tidak ada pengeras suara.

Subhanallah....

Bala Tentara Iblis

Mengenal Bala Tentara Iblis

Assalamu'alaikum wr. wb.

Iblis itu ternyata mempunyai bala tentara dari golongan manusia. Kelak di Hari Penghitungan amal (Yaumul Hisab, bala tentara itu akan mempertanggungjawabkan perbuatannya selama di dunia. Siapa saja mereka yang termasuk golongan para tentara iblis itu, ikutilah kisah di bawah ini.


Kisahnya

Dalam sebuah riwayat dijelaskan bahwa kelak pada Hari Yaumul Hisab, malaikat mengumpulkan semua makhluk Allah SWT. Tiba-yiba saja terdengar sebuah seruan,
"Hadirkan Fir'aun ke sini. Mana orang-orang yang sombong dan takabur?"

Menolong Anak Kucing Bisa Mengampuni Dosa

Assalamu'alaikum wr. wb.


Inilah rahasia dari Imam As-Syibli yang memiliki nama Syeikh Abu Bakr ibn Dulaf ibn Jahdar. Ia dikenal sebagai ulama sufi yang menghabiskan banyak waktunya untuk menimba ilmu dan berguru kepada banyak ulama di zamannya. Dengan ketaatan yang tinggi dalam hal ibadah, nyatanya tidak menjadi jaminan bahwa seseorang bisa diampuni dosanya, seperti kisah Imam As-Syibli, kebaikan yang remeh pun bisa menjadi penolongnya.

Kisahnya