Kewajiban Terhadap al-Qur'an



membaca dan mengamalkanya
1.Membacanya.
Al-Qur’an tidak hanya untuk hiasan dan pajangan. Ia diturunkan untuk dibaca. Tidakkah kita tahu keutamaan membaca Al-Qur’an? Rasulullah saw bersabda, “Barangsiapa yang membaca Al-Qur’an dan dia mahir dalam membacanya, maka ia akan ditemani para malaikat yang mulia lagi penuh kebaikan. Dan barangsiapa yang membaca Al-Qur’an dengan terbata-bata dan mengalami kesulitan maka dia akan mendapatkan dua pahala.” (HR Bukhari dan Muslim)
Para ulama mengatakan: satu pahala untuk bacaannya, dan satu pahala lagi untuk kesusahannya dalam membaca.

Rasulullah saw juga mengatakan dalam hadits riwayat At-Tirmidzi bahwa setiap kebaikan akan dibalas dengan sepuluh kali lipatnya. Dan membaca setiap huruf Al-Qur’an merupakan satu kebaikan. Dengan demikian, setiap huruf Al-Qur’an yang kita baca adalah satu kebaikan yang akan diganjar sepuluh kali lipatnya. Subhanallah!

Rasulullah saw bersabda, “Iqraul Qur’aan fainnahu ya’tii Yaumal Qiyaamati syafii’an liashhabihi “Bacalah Al-Qur’an, karena ia akan datang pada hari kiamat untuk memberikan syafaat kepada orang-orang yang gemar membacanya ketika di dunia.” (HR Muslim)

Karena itu mari kita gemar membaca Al-Qur’an. Canangkan slogan: “Tiada hari tanpa Al-Qur’an”.

2. Menghafalkannya sesuai kemampuan.
Rasulullah saw bersabda, “Man laisa fii qalbihi syaiun minal Qur’an kal baitil kharb'' 
(Barangsiapa yang didalam hatinya tidak ada sesuatupun dari Al-Qur’an ibarat rumah yang rusak).” (HR At-Tirmidzi)

Sabda rasulullah s.a.w.:
“Dari  Abu Hurairah ra.dari nabi s.a.w. baginda bersabda: “orang yang hafal Al Quran nanti pada hari kiamatnanti akan datang dan Al Quran akan berkata; “Wahai Tuhan ,pakaikanlah dia dengan pakaian yang baik lagi baru.” Maka orang tersebut di berikan mahkota kehormatan. Al Quran berkata lagi:
“Wahai Tuhan tambahlah pakaiannya.” Maka orang itu di beri pakaian kehormatannya. Al Quran lalu berkata lagi, “Wahai Tuhan, redailah dia.” Maka kepadanya di katakan; “Bacalah dan naiklah.” Dan untuk setiap ayat, ia di beri tambahan satu kebajikan.”

Dari Ibnu Umar ra, bahwasannya Rasullulah saw bersabda :”Sesungguhnya perumpamaan orang yang menguasai Al Qur’an, seperti unta yang terikat. Apabila ia sangat berhati-hati maka ia akan tetap bertahan, dan apabila ia membiarkannya maka ia akan lepas.” {H.R. Bukhari Muslim}

3. Memahami kandungannya.
Al-Qur’an tidak hanya untuk dibunyikan layaknya mantra. Yang lebih penting lagi adalah untuk dipahami karena ia adalah kitab petunjuk. Bagaimana ia bisa menjadi petunjuk kalau kita tidak memahami kandungannya?
Cara yang paling ideal untuk bisa memahami kandungan Al-Qur’an tentu saja adalah dengan memahami bahasa Al-Qur’an, yakni bahasa Arab. Oleh karena itu, belajar bahasa Arab itu penting.

Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah Berkata: “Sesungguhnya ketika Allah menurunkan kitab-Nya dan menjadikan Rasul-Nya sebagai penyampai risalah (Al-Kitab) dan Al-Hikmah (As-sunnah), serta menjadikan generasi awal agama ini berkomunikasi dengan bahasa Arab, maka tidak ada jalan lain dalam memahami dan mengetahui ajaran Islam kecuali dengan bahasa Arab. Oleh karena itu memahami bahasa Arab merupakan bagian dari agama. Keterbiasaan berkomunikasi dengan bahasa Arab mempermudah kaum muslimin memahami agama Allah dan menegakkan syi’ar-syi’ar agama ini, serta memudahkan dalam mencontoh generasi awal dari kaum Muhajirin dan Anshar dalam keseluruhan perkara mereka.” (Iqtidho Shirotil Mustaqim).

Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah Berkata: “Dibenci seseorang berbicara dengan bahasa selain bahasa Arab karena bahasa Arab merupakan syiar Islam dan kaum muslimin. Bahasa merupakan syiar terbesar umat-umat, karena dengan bahasa dapat diketahui ciri khas masing-masing umat.” (Iqtidho Shirotil Mustaqim).

Namun jika kita belum atau tidak mampu memahami bahasa Arab, bukan berarti kita berhenti dan tidak melakukan apa-apa. Sekarang ini sudah banyak sarana-sarana untuk bisa memahmi kandungan Al-Qur’an, seperti terjemahan, buku-buku tafsir, majlis-majlis taklim yang mengkaji Al-Qur’an, dan sebagainya. Tinggal kita mau atau tidak.

4. Mengamalkannya, Mengajarkan dan mendakwahkannya.
Inilah kewajiban yang paling penting, sekaligus yang paling berat. Membumikan Al-Qur’an dalam kehidupan, dengan cara mengamalkannya dalam kehidupan, inilah yang paling sulit. Betapa tidak sulit, karena bahkan dalam kenyataannya justru “kam min qaari-il Qur’an wal Qur’an yal’anuhu (betapa banyak orang yang membaca Al-Qur’an namun pada saat yang justru Al-Qur’an melaknatnya).

Tidak cukup kita bagus sendirian saja. Kita harus menularkan kebaikan. Demikian pula Al-Qur’an tidak cukup akrab dengan satu dua orang saja, tetapi harus akrab dengan masyarakat. Karena itu kegiatan-kegiatan dakwah yang didalamnya diajarkan dan disebarluaskan ajaran Al-Qur’an harus selalu kita dukung dan kita galakkan.

Dari Uqbah bin ‘Amir r.a., ia berkata, “Rasulullah S.A.W. keluar dan menemui kami di shuffah. Beliau bersabda, “Siapakah di antara kalian yang suka setiap pagi pergi ke pasar Buthan atau Aqiq, kemudian pulang membawa dua ekor unta betina yang berpunuk besar tanpa berbuat dosa atau memutuskan silaturrahmi?’ Maka kami menjawab, ‘Ya Rasulullah, setiap kami menyukainya,’ Sabda Beliau,’Mengapa salah seorang dari kalian tidak pergi pada pagi hari ke masjid lalu belajar atau membaca dua ayat Al-Qur’an, (padahal) itu lebih baik baginya daripada dua ekor unta betina, tiga ayat lebih baik daripada tiga ekor unta betina, empat ayat lebih baik daripada empat ekor unta betina dan seterusnya, sejumlah ayat yang di baca mendapat sejumlah unta yang sama.”(H.R :Muslim, Abu Dawud).

demikian apabila ada kesalahan tolong di koreksi.....
semoga ilmu yg sedikit ini bisa bermanfa'at u/ kita dalam kehidupan sehari"....
salam ukhuah lil ISLAM........:D

(maddah di ambil dari beberapa sumber)
-http://kkora.blogspot.com/2012/03/kewajiban-muslim-terhadap-al-quran.html
-http://menaraislam.com/content/view/161/31/
-http://badaronline.com/artikel/keutamaan-bahasa-arab.html
-http://surgaholicers.wordpress.com/2011/10/21/40-hadits-mengenai-keutamaan-al-quran/

1 komentar: